Kamis, 22 November 2012

PERBEDAAN MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PEDESAAN

Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual. Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan” pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat sebagai berikut:
Masyarakat Pedesaan
Perilaku homogen; Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan; Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status; Isolasi sosial, sehingga static; Kesatuan dan keutuhan kultural;  Banyak ritual dan nilai-nilai sakral; dan Kolektivisme.
Masyarakat Kota
Perilaku heterogen; Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan;                                                    Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi; Mobilitas sosial, sehingga dinamik; Kebauran dan diversifikasi kultural; Birokrasi fungsional dan nilai-nilai secular; dan  Individualisme.
Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan masih memegang peranan penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan pekerjaan sambilan saja
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan  sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.Ciri ciri tersebut antara lain :
1)jumlah dan kepadatan penduduk
2)lingkungan hidup
3)mata pencaharian4)
corak kehidupan social
5)stratifiksi social
6)mobilitas social
7)pola interaksi social
8)solidaritas social
9)kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional


Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

Di dalam kehidupan bermasyarakat, terkadang pasti ada yang tidak setuju dengan pendapat dari anggota masyarakat yang lain. Biasanya anggota yang tidak setuju ini dengan emosional melakukan tindakan yang tidak dipikirkan dengan akal pikiran, melakukan hal yang bernilai negatif dan terjadilah perpecahan antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya. Itu yang menyebabkan terjadinya pertentangan sosial.

Pertentangan Sosial
Pertentangan sosial tersebut seharusnya dilakukan dengan kepala dingin dan bermusyawarah untuk melakukan perdamaian dengan cara baik - baik agar tidak salah paham dalam pengendaliannya. Maka, diperlukan pula beberapa orang yang akan membantu untuk menenangkan suasana agar tidak terjadi hal - hal yang tidak diinginkan oleh pihak yang bermasalah.
Konflik terjadi dalam
diri sendiri menunjuk kepada pertentangan, ketidakpastian, atau emosi emosi dan dorongan yang antagonistic didalam diri sehingga menjadi konflik

kelompok ditimbulkan dari konflik yang terjadi dari perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan norma-norma, motivasi-motivasi mereka untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka.

Masyarakat biasanya konflik ini terjadi karena perbedaan nilai-nilai dan norma-norma suatu kelompok dengan kelompok lain karena adanya perbedaan pengalaman hidup,sumber sosio-ekonomis didalam suatu kebudayaan tertentu dengan yang ada dalam kebudayaan lain.


Integrasi masyarakat
Integrasi berasal dari kata “integration” yang artinya kesempurnaan atau keseluruhan.
Adalah suatu proses penyelaraasan atau penyesuaian/ disesuaikan antara unsur unsur yang berbeda beda dalam masyarakat baik itu ras, agama, bahasa, nilai, norma menjadi kesatuan sehingga tercipta kerukunan dan menciptakan kerjasama asimilasi akomodasi dll dalam masyarakat dan membuat masyarakat tahan menghadapi tantangan dan tidak pecah.
indonesia adalah negara majemuk, yang suku bangsa budaya agama bahasa dll disatukan dalam sisitem Negara Indonesia.
Masalah yang masih dihadapi adalah umumny masyarakat Indonesia sulit menerima sesuatu yang baru terutama yang masih bersifat tertutup.
Faktor-Faktor Pendorong terjadinya integrasi ada dua yaitu
Faktor Infernal yang meliputi Kesadaran diri sebagai makhluk sosial, Tuntutan kebutuhan, Jiwa dan semangat gotong royong
Faktor External  yang meliputi Tuntutan perkembangan zaman, Persamaan kebudayaan, Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama, Persaman visi, misi, dan tujuan, Sikap toleransi, Adanya kosensus nilai, Adanya tantangan dari luar

integrasi akan terjadi apa bila
Apabila anggota masyarakat dapat mengendalikan perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya. Dapat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan masing masing. Masyarakat dapat menciptakan kesepakatan bersama tentang norma nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman dan nilai dan norma tersebut berlaku lama dan tidak berubah serta dijalankan secara konsisten

Setelah terjadi integrasi maka masyarakat umumnya akan menjadi dua hal yaitu
·Asimilasi, yaitu pembauran atau pencampuran Kebudayaan yang mejebabkan hilangnya ciri khas kebudayaan asli.
·Akulturasi, yaitu penerimaan atau pencampuran kebudayaan baru sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.

Integrasi masyarakat akan terwujud apabila tiap anggota mampu atau dapat mengendalikan prasangka yang ada di dalam diri anggota masyarakat masing masing, sehingga tidak terjadi konflik, dominasi, mengdeskriditkan pihak-pihak lainnya dan tidak banyak sistem yang tidak saling melengkapi dan tumbuh integrasi tanpa paksaan.
Contoh pertentangan sosial

Tawuran yang terjadi akibat perbedaan pendapat dalam suatu kelompok masyarakat, dimana pendapat dari suatu masyrakat berbeda dengan kelompok masyrakat lainnya, sehingga menjebabkan pertentangan dan pertengkaran.
Sehingga menciptakan tawuran.

Diskriminasi yang terjadi pada sebuah kelompok masyrakat tertentu, terjadi karena adanya perbedaan ras, agama, suku bangsa dll,  sehingga terjadi pertentangan dan pertegkaran pada akhirnya.

Pertengkaran yang terjadi karena perbedaan atau karena ada nya ketidak adilan dalam suatu masyarakat sehingga menjebabkan kericuhan.

Dengan semua hal yang terjadi tersebut, kita harus mulai dengan diri sendiri untuk menerima. yaitu menunggu sambil berusaha memahami situasi, setelah kira-kira mampu dan yakin dapat berhasil, baru melangkah untuk mengatasinya.atau berusaha mengatasi secara tegas dan dengan cara yang baik, serta berusaha membina hubungan yang baik dengan pihak lain ditandai dengan adanya kemauan baik untuk saling mengerti dan memahami alasan, pertimbangan, dan kepentingan pihak lain. Atau berusaha menyesuaikan diri dengan pihak lain.


Contoh contoh integrasi

Dengan telah menyesuaikan diri antara pribadi dan kelompok manusia untuk meredakan pertentangan atau konflik maka akan tercipta

Kerjasama yang terjadi antara suatu kelompok masyrakat yang satu dengan yang lain contohnya gotong royong antar tiap tiap desa

asimilasi artinya atau bisa juga di anggap pembauran nilai dan sikap warga masyarakat, jadi masyarakat yang telah membaur ini dianggap suatu bangsa. Contohnya bangsa Indonesia yang memiliki budaya, agama, suku, bahasa, bangsa yang berbeda beda ejadi satu bangsa yaitu bangsa Indonesia dan Negara Indonesia

Negara Indonesia kita juga merupakan contoh intergrasi yang tercipta dibawah hukum dan UUD, hukum mengikat tiap warga negaranya untuk bersikap dan bertindak sehingga tidak   merusak kesatuan yang telah tercipta dan terajlin.